Perjumpaan perempuan pendiam dengan laki-laki yang tak peka adalah bencana. Adalah erupsi gunung berapi. Adalah banjir bandang. Adalah angin puting beliung. Adalah tsunami. Adalah aku dan kamu.
Aku yang tak berbakat menerjemahkan keterdiaman. Aku yang terlalu lugu—merasa bahwa semua baik-baik saja. Aku yang punya keterampilan kurang memadai dalam mengerti apa yang ada di dalam hati.
Dan kamu yang batu. Atau patung tanpa ekspresi. Tak bergerak, tak bersuara, bahkan untuk sekedar berucap ‘aduh’, atau ‘tidak’. Kamu yang diam-diam berairmata. Menangis dalam sunyi untuk menyembunyikan kesedihan. Menyimpannya sendiri di tempat-tempat yang tak mungkin kutemui.
Karena aku laki-laki yang tak peka.
Yang tertawa saat jiwamu merintih. Yang terus melangkah saat kau kelelahan dan tertinggal jauh di belakang.
Ah, laki-laki memang harus lebih merasa. Sebab perempuan tak bisa dipaksa bersuara.
bukankah diam adalah sikap?
Lalu kenapa kita harus bersikeras mendengarkan sementara para wanita tidak memperkenankan?
Memang tidak ada gunanya mendengarkan keterdiaman. Itu sebabnya, laki-laki hanya perlu lebih merasa.
selain dua hal di atas,,, memang wanita yang dikenal sebagai makhluk yang banyak berekting. wajar kalau kebohongan terbesar tercipta untuk wanita.
mungkin bukan tidak memperkenankan, hanya saja terkadang wanita ingin lelakinya yang berinisiatif lebih dahulu..
setuju !
That’s right
Pada intinya adalah harus ada komunikasi antara suami dan istri…. insyaalloh takkan add yang namanya bencana. Tsunami. Dll… heheh mohon koreksiannya yach kalau salah
Karena Wanita ingin dimengerti
“Ada Band”
Reblogged this on Thinkyou ^_^ and commented:
haha keren
Keren mas :))
And that’s the way He created us all 😀 mungkin sejak jaman Adam & Hawa..
Terima kasih guru Suami muda 😉
Seorang suami memang harus lebih peka, tapi sesungguhnya kebiasaan istri yang lebih sering suka memendam masalahnya sendiri bisa kita pudarkan. Insya’Allah para suami sudah mengerti menghadapi para istrinya 😉
tunjukan/ tinggalkan lah paling tidak sdikt saja tanda kpada priamu, agar dia dapat mnerka dan mengira apa yang kamu ingini.
jika hanya diam membisu sampai kapanpun pesanmu tak akan tersampaikan kepada priamu yg tidak terlalu peka.
kereeeennn
wanita pendiam dapat melatih lelaki menjadi paranormal, menerka-nerka apa yang terjadi…haha
kalo keseringan jadi para ra normal mas 😀
Reblogged this on riska fitriawati and commented:
Ya, dan tidak banyak lelaki yang merasa bahwa dirinya harus merasa. Pun sulit menemukan wanita untuk menghentikan keterdiamannya.
🙂
aku suka aku sukaaa banget kata-katanyaaa :”
Ah.. membaca tulisan ini aku teringat kembali 2010. Seorang gadis mendiamkan aku sejak April itu dan hingga kini. Betapa jauh hatinya. Empat kali Natal, damainya tak juga kudapat. Diam mungkin bukan selalu cara yang baik untuk memberi isyarat.
aisshh,,, wajar saja jika kau sndiri bersikap diam. * maaf yaa *anjing klo gk diganggu mana mau mengganggu juga* …
kalo pda sama2 dia , mana bisa deket… lama2 malah gk merasa kalo sbnrnya ada apa2…
#komendoang
aisshh,,, wajar saja jika kau sndiri bersikap diam. * maaf yaa *anjing klo gk diganggu mana mau mengganggu juga* …
kalo pda sama2 dia , mana bisa deket… lama2 malah gk merasa kalo sbnrnya ada apa2…
#komendoang
laki-laki tak peka itu bukanlah masalah untuk wanita pendiam
Karena lelaki pada dasarnya memang buruk dalam menerka apa yg sbnarnya perempuan inginkan. Tak jarang keinginan prempuan dalam diam slalu membuat lelaki frustasi. Prempuan slalu berharap lelaki bisa menebak apa yg prempuan inginkan pdhal seperti membaca huruf Braille bagi org yg tdk buta, lelaki jg ksulitan. Wanita yg ingin dimengerti (tp tak mngutarakan) ingin mngukur sjauh mana lelakinya paham. Wahai lelaki, diam adalah senjata andalan wanita. Yang bs membuat lelaki frustasi namun jg bisa berbalik menyerang prempuan sndiri krena keinginan yg tak akan pernah bs tertebak.
andai pria itu bisa lebih peka, andai dia bisa lebih bisa merasa bahwa ada cinta untuknya dari gadis yang juga tak pandai bersua
Suatu masa, saya berkata “ibarat kata, diammu bagaikan mengunci rumah rapat-rapat. Rumah itu adalah hatimu. Lantas, bagaimana aku bisa masuk (mengerti) jika tak kau berikan satu buah kunci pun?”
Gadis yang selalu bungkam itu menjawab, “kau bisa memasukinya lewat manapun yang engkau suka”
Aku menjawab, “aku ingin masuk dengan indah dan damai di dalamnya. bukakan sedikit untukku. agar aku tahu warna sinarnya”
…………………………………….
Menjadi peka, memang tantangan lelaki. Namun peka membutuhkan “tenaga dan waktu yang lebih banyak”. Jika ia lelah, sanggupkah wanita pendiam itu memberi bahu?
bagus ka 🙂 izin share ya;)
ijin sahre 🙂
izin share 🙂
Monggo. Semuanya.
Baguuuuss, bagus banget sajak sajaknya :”)
Kalau bertemu dengan laki-laki yang kurang/tidak peka rasanya ingin teriak sekencang mungkin :((
tapi bukan karna lelaki tak peka, melainkan perempuan lebih cenderung berbicara dengan bahasanya yang ambigu, gimana dong mun
…aghhh… aku banget nih..cuma skrg kalo g da duit jajan mana bisa diam lagi haha
Reblogged this on SubView.
Reblogged kak. Hahahaha memang susah menjadi laki-laki tidak peka.
Reblogged this on Erma Alfaritsi.
Diamnya wanita terkadang bukan hanya karena ingin dimengerti, namun kadang ia hanya tak ingin kegundahan dan kegelisahannya menjadi pemberat bagi lelaki. Ia hanya ingin tersenyum dan menjadi penyejuk walau kadang hatinya lelah dan terluka. :).
bener banget nih
Bener bangett nihh
bener bangett nihh
bener banget nih
Yes XD
Thats why…
Aq sangat bersykur dengan laki2 yg ku punya skrg… krna dia adalah salah satu lelaki yg sangat peka dan pengertian untukku.. *lelaki yg sulit ditemukan…
Sekalipun aku diam.. tp dia selalu tau dan mengerti .. meskipun kata tak terdengar lewat bibirku.. tp dia mengerti melalui hati*perasaannya…
ijin share 🙂
Reblog ka😊
setuju
memang sewajarnya lelaki harus lebih peka terhadap perasaan seorang wanita 😉
Batu tetaplah batu.
Manusia punya akal dan diberi indera untuk digunakan, namun kadang ketika ditanya dan kencoba mencari solusi yang ada malah menyalahkan.
Logika laki2 punya batasan , harus ada kejelasan dan clue buat menyelesaikan masalah.
Ini yang kadang ga dipahami para wanita karena sudah terlalu terjerumus kedalam persaannya sendiri.
kerem… bukunya bisa pesen online kah?
Bisa. Klik azharologia.com/koleksi. 🙂
kak boleh minta tips nulis yang bagus apa emang nulis itu bagian dari bakat ? aku udah beberapa kali nulis tapi kadang suka bingung mengawali dan mengakhiri 😀 trimakasih sebelumnya oya tulisannya boleh aku reblog kak ?
Ikhwan yang tak peka adalah satu cara ampuh untuk wanita pendiam dapat berbicara dengan dunia 🙂
‘Afwan kalau salah, tp ini maasyaa Alloh keren kak
Ini kasusnya sama2 suka tp ga berani bilang bisa jga ya mas 😊
Kak ini novel? Klau iya novel apa?
belum baca kayaknya …
Mungkin bukan tidak peka tapi memang perempuan lebih peka d bandingkan lelaki, klopun lelaki mau lebih berusha memahami dan menggunakan perasaannya, perempuan bisa melted karenanya.
Reblogged this on Site Title.
gahahhaha… itu termasuk saya.. perumpuan yg pendiam.. sebenarnya bukan pendiam.. hanya tidak bisa mengungkapkan perasaan lebih dahulu.. hanya bisa mencintai dalam diam.. kenpa saya memilih diam? banyak hal yg sulit dijelaskan gahashahh.. keren bangett.. izin share kak..
laki laki peka mungkin sangat langka didunia ini, dan wanita yang sudah tau laki lakinya tidak peka juga tak mau bersuara… begitulah
Reblogged this on THE WORDS THAT MUST BE DELIVERED.
wanita lebih suka menunggu dari pada memulai lebih dulu, menurut saya
Karena terkadang diamnya seorang wanita krn ada maksud tersendirinya..
jadi seoarang lelaki memang harus sedikit lebih peka untuk wanitanya😊😊
Dalam rumah tangga harus tercipta yg namanya komunikasi yg baik agar bs saling mengerti satu sama lain
Kerreeen,,,
kereeen
izin share kak
Reblogged this on ….
Pernah ngalami ini
Saya perempuan yang diam dan laki2nya gk peka/cuek…
Justru sampai sekarang meskipun sudah gak ada hubungan lagi tp ttp masih ada rasa sayang pada dia..
Pekok kn😅
Iya seperti batu dan sungai, aku dan kamu. Aku batu yang hanya bisa diam karena keadaan dan kamu malah menjadi sungai yang menenggelamkan. Kamu tak ingin berusaha menjadi jembatan penolong anatara aku dan keadaan. Aku menuntutmu pergi agar aku tak begitu dalam mengecewakan. Tapi, aku malah salah alih keputusanku malah menjadi aku mencarimu lagi. Dalam hatiku terus berkata “kenapa kau tak mencegahku pergi saat itu”. (Kenapa kamu pasrah). Aku benar terpuruk dan tidak tahu lagi apa yang mesti aku ucapa padamu. Aku milih diam dan diam. Tapi diamku malah membuatmu semakin jauh. Sekarang aku tak berani memanggilmu, karena takut dan malu. Iya aku takut, kamu sudah menemukan yang kamu cari, yang tidak ada di aku. Iya aku malu, aku mengusirmu dan aku juga yang mencarimu. Terlihat lucu bukan?
Maaf ini jadi curhat hehe
berkesan ..
pendiam mungkin sudah menjadi karakternya. ☺☺☺
Karena membaca mata wanita seperti doa yng berharap untuk dikabulkan….
Reblogged this on My Glasses.