Izinkan aku mengenalmu, untuk kesekian kalinya. Aku ingin mendengar nada bicara dan suaramu saat mengenalkan diri: siapa namamu, dari mana kau berasal, apa yang kau suka dan yang tidak. Aku ingin merasakan kembali indahnya dunia ketika waktu seketika berhenti, dan semesta seolah menghentikan semua aktivitas yang ditakdirkan pada mereka hanya untuk mendengarkanmu bicara—aku, tak terkecuali.
Bagaimana sebenarnya kejujuran bekerja dalam cinta? Ketika kita memutuskan untuk saling menjauh justru ketika raga ini mendamba kedekatan. Ketika rindu, seberapa pun pekatnya tetap tak tersampaikan. Begitulah, sejak pertama aku mengenalmu, aku percaya bahwa kejujuran tak pernah benar-benar berlaku dalam cinta. Kadang kita menjadi hamba bagi sebuah kepura-puraan—menipu diri dengan rekaan-rekaan yang kita ciptakan sendiri.
Tak berdarah bukan berarti tiada luka, sebagaimana menangis tak selamanya harus berair mata. Bodohnya, kita bersepakat untuk merasakannya berhari-hari. Menikmati luka yang kita cipta tanpa anastesi, menikmati perih tanpa merintih. Dan dalam keterdiaman itu, hanya ada satu doa: suatu saat nanti luka ini akan sembuh dengan sendirinya.
Barangkali, kelak ketika tiba waktu untuk jujur, kita akan mengaku: kita sama-sama mendamba keteduhan itu—rasa yang tak pernah kita sepakati definisinya. Lalu jarak akan menyusut dengan sendirinya. Seperti lekukan batu yang tercipta oleh tetes demi tetes air, kadang yang kita butuhkan cuma optimisme dan kesabaran.
Apakah kau percaya hal ini? Bahwa cerita tentang bahagia memang selalu tampak sederhana di permukaan. Tapi di balik itu semua, sesuatu yang rumit terjadi: sebuah kerelaan, upaya menenggelamkan ego, atau ikhtiar untuk menerima segalanya apa adanya saja.
Jadi izinkan aku mengenalmu, untuk kesekian kalinya. Aku ingin merasakan kembali bagaimana rasanya ketika pertama kali jatuh cinta kepadamu.
Aku ingin mengenang dan mengingat-ingat momen itu, sampai aku lupa bahwa pada kenyataanya, kita tengah menjalani sebuah cerita tentang dua manusia lugu yang saling menunggu.
Misi mas, aku jatuh cinta sama senada kata-kata kamu. Tulisannya indah, tapi terluka. Hehe. Salam kenal, mas.
Salam kenal. (:
Wah mas, aku jatuh cinta sama senada kata-katanya mas, nih. Indah, tapi sangat mampu membuat luka. Salam kenal ya. ^^
awesome ! ijin share ya kak 🙂
Monggooo… (:
Reblogged this on reborn!! and commented:
Rangkain kata yang sangat indah :” *speechless*
Reblogged this on firdhazhilvaniaalfira Blog's and commented:
kejujuran
Manusia lugu yang tak kan pernah mati
dulu pacarku romantis kayak gini, tapi sekarang mulai berkurang.. jadi kangen keromantisannya.. hiks..
Putusin aja. #ehh
kakak, tulisan – tulisanya tidak lepas dari kata “rindu, beku, menunggu. request>> nulis yg heroik dan semangat ya kak….udah kebanyakan mellow nya lho. bisa jadi galau..hehehe.afwan
Subhanallah… ^_^
suka sama tulisan yang ini ^.^
Semoga bermanfaat. (:
Reblogged this on The World is Mine.
Reblogged this on #Burgeons and commented:
Kejujuran itu, tidak sebatas hanya mengatakan apa yang benar. Lebih jauh lagi, tak membohongi hati.
Saling menunggu? Iya. Saling.
Reblogged this on nadial uzmah's note and commented:
Barangkali, kelak ketika tiba waktu untuk jujur, kita akan mengaku: kita sama-sama mendamba keteduhan itu—rasa yang tak pernah kita sepakati definisinya. Lalu jarak akan menyusut dengan sendirinya. Seperti lekukan batu yang tercipta oleh tetes demi tetes air, kadang yang kita butuhkan cuma optimisme dan kesabaran. #eaa
subhanallah kak, indah banget 🙂
ya enak kalo ‘saling’. kalo enggak? :”
Seperti biasa nih selalu memukau wkwk. Jangan lupa mampir-mampir ke blog aka a: https://negeriantahberantah.wordpress.com/
Reblogged this on ANOMALI.
izin share ya kak 🙂 bismillah, pengen bisa nulis kayak kak azhar. ^^
Sangat menginspirasi untuk menulis 😀
Reblogged this on tumpahan cerita and commented:
Pikirku tentangmu adalah sebuah “saling”.
Semoga pikirmupun begitu.
~~Kadang kita menjadi hamba bagi sebuah kepura-puraan—menipu diri dengan rekaan-rekaan yang kita ciptakan sendiri.
mengurai rangkaian kata not bad, dan karena dimulai dari cinta semuanya merasa ikut larut dlm bahasa cinta penulis. good job
Rangkaian katanya puitis, nembus ke hati.
Salam kenal 🙂
Terpukau 😊
Semangat kak
Terima kasih sudah menjadi bagian dari jejaring tulisan kecil ini. masih belajar. Semoga bisa seperti kang Azhar satu hari nanti
https://huruftakselesai.wordpress.com/2016/07/16/masih-jauh/
Alhamdulillah…. kata2nya pas dg apa yg sy rasa kak…. cara memesan buku nya gimana kak?
Halo, bisa langsung hubungi admin via whatsapp 08979584095 untuk pemesanan. 🙂
Reblogged this on Lusi S. Kagie.
Reblogged this on Learn and Travel.
Manarik sekali, sangat menyentuh
Pengen bisa nulis kaya kak azhar 🙂